1. Latar Belakang Sejarah Berdirinya STPB
Visi
untuk mendirikan sekolah ini bermula dari kebutuhan yang sangat
mendesak akan tenaga-tenaga pelayan Tuhan di daerah pedalaman. Pada
tahun 1987 di seluruh dusun yang terpencil yaitu dusun Nek Sawak telah
ada sebuah jemaat bernama Gereja Bethel Antiokhia yang jumlah anggotanya
kurang lebih 300 jiwa dengan jumlah tenaga pelayan 2 orang. Desa dan
dusun yang ada di sekitar Nek Sawak juga mulai di buka untuk
penginjilan. Karena luasnya ladang pelayanan yang ditangani maka gembala
GBI Antiokhia, Pdt Karel Yunius Wowiling dan jemaatnya merasa adanya
kebutuhan mendesak untuk mengadakan pemuridan guna menjangkau dan
melayani desa-desa di sekitar Nek Sawak.
Setelah
ada kesepakatan maka pada tahun 1987 itu berdiri Sekolah Penginjil (SP)
yang dipimpin oleh Pdt Karel Yunius Wowiling dan dibantu oleh Pdt. Deky
Robert Wowiling sebagai asistennya. Pada tahun berikutnya yaitu tahun
1988 Pdt. Karel Yunius Wowiling dan keluarganya pulang ke Menado, maka
pimpinan SP dilanjutkan oleh Pdt. Deky Robert Wowilingsampai tahun 1989.
Pada
tahun 1989 itu nama SP diganti menjadi STPB yaitu Sekolah Teologia
Praktika Bethel yang bernaung di bawah Badan Pekerja Harian Gereja
Bethel Indonesia di Jakarta. Tetapi oleh karena letak dusun Nek Sawak
sangat terpencil dan sulit dijangkau maka pada tahun 1990 STPB
dipindahkan ke kota Kecamatan Meliau. Pinpinan STPB dilanjutkan oleh
Pdt. Kenny Worter salah satu putra daerah yang berasal dari dusun Nek
Sawak yang berhasil menyelesaikan studinya di Seminari Bethel Jakarta.
Sejak itu jangkauan STPB semakin meluas dengan penerimaan siswa/i di
seluruh kecamatan Meliau dan kabupaten Sanggau bahkan ada siswa yang
berasal dari Pontianakdan Kapuas Hulu.
Sejak
tahun 1990 sampai 2006 STPB Meliau telah meluluskan 17 angkatan yang
saat ini tersebar di ladang Tuhan di daerah-daerah terpencil di
Kalimantan Barat dan di luar Kalimantan Barat.
2. Tujuan & Sasaran (STPB)
2. Tujuan & Sasaran (STPB)
Sesuai
dengan namanya Sekolah Theologia Praktikal Bethel memiliki tujuan
membekali siswa/i nya dengan ilmu theologia praktis dan tepat guna untuk
menjangkau daerah Kalimantan Barat. Mayoritas penduduk KalBar tinggal
di pedalaman dan jarak antara desa yang satu dengan yang lain dipisahkan
oleh sungai ndan hutan lebat dan juga keterbatasan alat transportasi
dan alat komunikasi. Untuk mengantisipasi kedaan medan pelayanan
tersebut, STPB Meliau membekali siswa/i nya dengan
ketrampilan-ketrampilan praktis dan terpadu dengan tujuan memudahkan
para lulusan itu untuk untuk menjangkau, melayani dan memajukan daerah
tempat yang dilayaninya. Setiap angkatan akan mendapat pelatihan
Orientasi Pelayanan Masyarakat (Pelmas) oleh Departemen PELMAS BPH GBI
dari jakarta.
Daerah
jangkauan STPB yang semula hanya di sekitar daerah Nek Sawak dan
kecamatan Meliau maka saat ini sudah menjangkau seluruh wilayah KalBara
dan pulau-pulau lainnya seperti Jawa, NTT dan Papua.
3. Kurikulum
Bidang studi yang diajarkan di STPB Meliau sesuai disesuaikan dengan panduan kurikulum dari Departemen Theologia BPH GBI Jakarta. Selain itu juga ada beberapa bidang studi yang ditambahkan sesuai dengan kebutuhan daerah pelayanan setempat, seperti pelajaran okultisme, pertanian dan perkebunan sawit dan karet.
4. Sietem Pendidikan
Siswa/i STPB setiap angkatan akan diajarkan teori dan praktek sesuai dengan kurikulum yang sudah ditetapkan dan ditempuh selama 2 tahun (4 semester) kemudian diutus praktek lapangan di gereja-gereja lokal yang membutuhkan selama 2 tahun bagi yang mendapat bea siswa dari STPB Meliau.
Jadi lulusan STPB Meliau selain dibekali dengan ilmu theologia praktis, ilmu kemasyrakatan juga pengenalan medan pelayanan melalui praktek mingguan (weekend) sehungga ketika mereka diutus untuk terjun dalam pelayanan di masyarakat tidak akan canggung lagi.
3. Kurikulum
Bidang studi yang diajarkan di STPB Meliau sesuai disesuaikan dengan panduan kurikulum dari Departemen Theologia BPH GBI Jakarta. Selain itu juga ada beberapa bidang studi yang ditambahkan sesuai dengan kebutuhan daerah pelayanan setempat, seperti pelajaran okultisme, pertanian dan perkebunan sawit dan karet.
Bidang Studi Yang Diajarkan:
|
NO
|
MATA PELAJARAN UMUM
|
|
1.
|
Bahasa Indonesia
|
|
2.
|
Mengenal Agama-agama Lain
|
|
3.
|
Sosiologi
|
|
4.
|
Sosiologi
|
|
5.
|
Ilmu Mengajar
|
|
NO
|
MATA PELAJARAN DASAR
|
|
1.
|
Dogmatika
|
|
2.
|
Mekanisme GBI
|
|
3.
|
Perjanjian Lama Umum (PLU)
|
|
4.
|
Perjanjian Baru Umum (PBU)
|
|
5.
|
Hermeneutika/tafsir
|
|
6.
|
Homiletika
|
|
7.
|
Peunematologi/Roh Kudus
|
|
NO
|
MATA PELAJARAN BIDANG KHUSUS
|
|
1.
|
Pekabaran Injil
|
|
2.
|
Perintisan Gereja
|
|
3.
|
Kepemimpinan Kristen
|
|
4.
|
Sekolah Minggu
|
|
5.
|
Pastoral Konseling
|
|
6.
|
Etika Pelayanan Tuhan
|
|
7.
|
Pujian dan Penyembahan
|
|
8.
|
Kuasa Doa dan Puasa
|
|
9.
|
Okultisme
|
|
10.
|
Pemulihan Pribadi
|
|
NO
|
MATA PELAJARAN TOLOGIA HISTORIKA
|
|
1.
|
Sejarah Gereja Umum
|
|
2.
|
Sejarah Gereja Indonesia
|
|
3.
|
Teologia Pantekosta
|
|
NO
|
MATA PELAJARAN TOLOGIA EKTRA KURIKULER/MULOK
|
|
1.
|
Musik
|
|
2.
|
Pelayanan Masyarakat
|
|
3.
|
Peternakan
|
|
4.
|
Perkebunan Sawit dan Karet
|
4. Sietem Pendidikan
Siswa/i STPB setiap angkatan akan diajarkan teori dan praktek sesuai dengan kurikulum yang sudah ditetapkan dan ditempuh selama 2 tahun (4 semester) kemudian diutus praktek lapangan di gereja-gereja lokal yang membutuhkan selama 2 tahun bagi yang mendapat bea siswa dari STPB Meliau.
Jadi lulusan STPB Meliau selain dibekali dengan ilmu theologia praktis, ilmu kemasyrakatan juga pengenalan medan pelayanan melalui praktek mingguan (weekend) sehungga ketika mereka diutus untuk terjun dalam pelayanan di masyarakat tidak akan canggung lagi.
RSS Feed
Twitter
13.51
Unknown

Posted in

