Selasa, 27 November 2012

PROGRAM SEKOLAH PENGINJILAN (STPB)

1. Latar Belakang Sejarah Berdirinya STPB

Visi untuk mendirikan sekolah ini bermula dari kebutuhan yang sangat mendesak akan tenaga-tenaga pelayan Tuhan di daerah pedalaman. Pada tahun 1987 di seluruh dusun yang terpencil yaitu dusun Nek Sawak telah ada sebuah jemaat bernama Gereja Bethel Antiokhia yang jumlah anggotanya kurang lebih 300 jiwa dengan jumlah tenaga pelayan 2 orang. Desa dan dusun yang ada di sekitar  Nek Sawak juga mulai di buka untuk penginjilan. Karena luasnya ladang pelayanan yang ditangani maka gembala GBI Antiokhia, Pdt Karel Yunius Wowiling dan jemaatnya merasa adanya kebutuhan mendesak untuk mengadakan pemuridan guna menjangkau dan melayani desa-desa di sekitar Nek Sawak.

Setelah ada kesepakatan maka pada tahun 1987 itu berdiri Sekolah Penginjil (SP) yang dipimpin oleh Pdt Karel Yunius Wowiling dan dibantu oleh Pdt. Deky Robert Wowiling sebagai asistennya. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 1988 Pdt. Karel Yunius Wowiling dan keluarganya pulang ke Menado, maka pimpinan SP dilanjutkan oleh Pdt. Deky Robert Wowilingsampai tahun 1989.

Pada tahun 1989 itu nama SP diganti menjadi STPB yaitu Sekolah Teologia Praktika Bethel yang bernaung di bawah Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia di Jakarta. Tetapi oleh karena letak dusun Nek Sawak sangat terpencil dan sulit dijangkau maka pada tahun 1990 STPB dipindahkan ke kota Kecamatan Meliau. Pinpinan STPB dilanjutkan oleh Pdt. Kenny Worter salah satu putra daerah yang berasal dari dusun Nek Sawak yang berhasil menyelesaikan studinya di Seminari Bethel Jakarta. Sejak itu jangkauan STPB semakin meluas dengan penerimaan siswa/i di seluruh kecamatan Meliau dan kabupaten Sanggau bahkan ada siswa yang berasal dari Pontianakdan Kapuas Hulu.

Sejak tahun 1990 sampai 2006 STPB Meliau telah meluluskan 17 angkatan yang saat ini tersebar di ladang Tuhan di daerah-daerah terpencil di Kalimantan Barat dan di luar Kalimantan Barat.

2. Tujuan & Sasaran (STPB)
Sesuai dengan namanya Sekolah Theologia Praktikal Bethel memiliki tujuan membekali siswa/i nya dengan ilmu theologia praktis dan tepat guna untuk menjangkau daerah Kalimantan Barat. Mayoritas penduduk KalBar tinggal di pedalaman dan jarak antara desa yang satu dengan yang lain dipisahkan oleh sungai ndan hutan lebat dan juga keterbatasan alat transportasi dan alat komunikasi. Untuk mengantisipasi kedaan medan pelayanan tersebut, STPB Meliau membekali siswa/i nya dengan ketrampilan-ketrampilan praktis dan terpadu dengan tujuan memudahkan para lulusan itu untuk untuk menjangkau, melayani dan memajukan daerah tempat yang dilayaninya. Setiap angkatan akan mendapat pelatihan Orientasi Pelayanan Masyarakat (Pelmas) oleh Departemen PELMAS BPH GBI dari jakarta.

Daerah jangkauan STPB yang semula hanya di sekitar daerah Nek Sawak dan kecamatan Meliau maka saat ini sudah menjangkau seluruh wilayah KalBara dan pulau-pulau lainnya seperti Jawa, NTT dan Papua.

3. Kurikulum
Bidang studi yang diajarkan di STPB Meliau sesuai disesuaikan dengan panduan kurikulum dari Departemen Theologia BPH GBI Jakarta. Selain itu juga ada beberapa bidang studi yang ditambahkan sesuai dengan kebutuhan daerah pelayanan setempat, seperti pelajaran okultisme, pertanian dan perkebunan sawit dan karet.

4. Sietem Pendidikan
Siswa/i STPB setiap angkatan akan diajarkan teori dan praktek sesuai dengan kurikulum yang sudah ditetapkan dan ditempuh selama 2 tahun (4 semester) kemudian diutus praktek lapangan di gereja-gereja lokal yang membutuhkan selama 2 tahun bagi yang mendapat bea siswa dari STPB Meliau.

Jadi lulusan STPB Meliau selain dibekali dengan ilmu theologia praktis, ilmu kemasyrakatan juga pengenalan medan pelayanan melalui praktek mingguan (weekend) sehungga ketika mereka diutus untuk terjun dalam pelayanan di masyarakat tidak akan canggung lagi.